Saat ini ada seorang mahasiswi yang kebetulan sedang tugas
magang di pabrik itu namanya Maya, usianya masih 19 tahun dan dia adalah
seorang mahasisiwi Fakultas Teknik Industri pada sebuah perguruan tinggi negeri
yang terkenal di kota Bandung. Maya cukup lincah dalam bekerja. Gadis cantik
itu pintar dan rajin dalam melakukan tugas-tugasnya. Dia memiliki wajah yang
imut-imut dan cantik sekali seperti mojang-mojang Bandung umumnya yang memiliki
kulit putih bersih. Selama bekerja magang di pabrik itu, Tomi sering
memperhatikan Maya. Potongan tubuhnya sintal padat proporsional dengan tinggi
tubuhnya yang sekitar 160-an cukup membuat Tomi tertarik perhatiannya kepada
Maya. Bandar Bola
Penampilan Maya memang lain dibandingkan dengan gadis-gadis
lainnya. Maya lebih senang menggunakan celana jeans dan baju yang ketat seperti
umumnya penampilan seorang mahasiswi sehingga lekuk-lekuk tubuhnya terlihat
jelas. Hal itulah yang membuat para lelaki dipabrik itu sering memandangi
kemolekan tubuh Maya. Begitu pun dengan Tomi yang selalu mencuri-curi pandang
melihat keindahan dan kemolekan tubuh Maya. Hal ini tidak disadari oleh Maya
karena dia lebih serius untuk menyelesaikan tugas-tugasnya selama magang di
pabrik itu.
Sesekali Tomi menyempatkan diri untuk memasang muka ramah
dan bercakap-cakap dengan Maya hanya sekedar menikmati kecantikan wajah gadis
tersebut. Padahal dengan karyawati atau buruh wanita yang lainnya boro-boro dia
memasang muka ramah yang ada selalu tampang sangar yang diperlihatkannya dan
ucapan-ucapan yang jauh dari keramahan. Singkat kata Tomi telah jatuh hati
berat kepada Maya, mahasiswi cantik itu.
Beberapa detik kemudian suasana berubah, secepat kilat Maya
diringkus oleh Cecep dan Afung yang memiliki tubuh tegap. Sedangkan temannya
diringkus oleh Asep dan Ujang. Maya serta temannya mencoba melawan dan
meronta-ronta akan tetapi beberapa pukulan dilayangkan oleh Cecep dan Afung dan
akhirnya Maya pun pingsan. Setelah itu tubuh tak berdaya itu dibopong oleh
Cecep.
Sementara itu teman Maya yang juga meronta ronta dibekap dan
dipukuli oleh Ujang hingga akhirnya tak sadarkan diri pula. Lantas tubuhnya
digendong oleh Asep.
“Beres semuanya boss…”, ujar Asep kepada Tomi yang kemudian
keluar dari persembunyiannya.
“Good… good…, ayo lekas kita bawa ke rumah kosong itu”,
perintah Tomi.
Penghadanganpun berjalan dengan sukses, sasaran telah
dilumpuhkan dan kini siap “diproses”. Didalam rumah kosong itu tubuh Maya dan
temannya dibaringkan disebuah dipan kayu. Kedua tangannya Maya diikat
kebelakang.
Setelah lampu diruangan itu dinyalakan, kelima orang yang
telah dirasuki nafsu itupun menggunam terkagum-kagum melihat kecantikan dan
kemolekan tubuh Maya yang tengah tergolek pingsan. Dia menggunakan kaos lengan
panjang serta jeans birunya yang kesemuanya berukuran ketat sehingga kemolekan
tubuhnya terlihat jelas. Ternyata Tomi mengenali sosok wanita satunya yang juga
ikut dilumpuhkan tadi.
“Ah gue inget ini kan si Anny, temannya Maya… wah… wah… sial
sekali nasibnya”, ujar Tomi.
Anny memang teman akrab Maya, usianya lebih muda dari Maya
yaitu 16 tahun dan masih duduk dibangku kelas 2 SMU. Anny adalah keponakan dari
pemilik kost dimana Maya tinggal.
Anny juga memiliki wajah yang manis, tubuhnya mungil namun
padat.
“OK jatah gue si Maya… ini pengantin gue, yang satunya boleh
elo sikat”, balas Tomi.
“Ok sekarang elu-elu pada nyingkir deh, silahkan elo bikin
pesat sendiri sama si Anny itu dan jangan ganggu malam pengantin gue, OK!”,
ujar Tomi kepada teman-temannya.
“Sip boss… kita bikin pesta sendiri”, ujar Asep. Dan
menyingkarlah ke-4 teman-teman Tomi sambil membopong Anny.
“Hmmm… sayangku… mari kita nikmati malam pengantin kita
sayang…”, bisik Tomi kepada Maya yang tengah pingsan.
Dengan senyum kemenangan Tomi memandangi gadis itu yang
tengah tergeletak di sebuah dipan kayu.
“Akhirnya aku dapatkan kau…” ujarnya dalam hati.
Kedua tangannya bergerak meraba payudara gadis itu. Mulanya
pelan-pelan hingga lama kelamaan semakin keras, bahkan kini kedua tangannya
dengan ganas meremas-remas payudara Maya yang kalau terlentang terlihat
membukit, Tomi merasakan payudara Maya begitu lembut dan kenyal.<br>
Setelah puas meremas-remas payudara Maya, kini Tomi
mengeluarkan pisau lipatnya yang memang selalu dibawanya kemana-mana sebagai
senjata. Dengan kasarnya kemudian Tomi merobek-robek baju kaos lengan panjang
Maya, hingga tinggal BH putihnya saja yang menutupi kedua payudaranya yang
berukuran 34B.
Namun akhirnya diputuskannya tali BH itu dan dicampakannya
BH itu kelantai sehingga kini terlihatlah kedua gundukan indah payudara Maya
yang putih mulus, membusung kencang dan padat berisi dengan putting susunya
yang masih mungil berwarna kemerahan. Setelah itu serta merta dengan bernafsu
dikulumnya dan dijilat-jilatnya kedua payudara itu dengan sesekali digigit-gigitnya
kedua puting payudara itu.
Puas dengan bagian payudara kini Tomi melepas celana jeans
yang dikenakan Maya, sreett… sekali tarik terlihatlah bagian bawah dari Maya
dengan celana dalamnya yang berwarna putih. Kedua mata Tomi kembali terbelalak
melihat pemandangan indah itu, diusap-usapnya kedua paha putih mulus Maya juga gundukan
dipangkal pahanya itu.
Sedang asyik asyiknya mengusap-usap gundukan kemaluan Maya,
tiba-tiba terdengar suara kegaduhan dari ruang sebelah. Tomi pun menghentikan
aktifitasnya lalu bangkit seraya berlari mendekati arah suara itu. Sesampainya
disuatu ruangan asal muasal suara itu, matanya kembali terbelalak melihat pemandangan
erotis yang tengah terjadi diruangan itu. Jantungnya berdetak keras, birahinya
memuncak melihat pemandangan diruangan itu. Diruangan itulah Tomi melihat Anny
yang rupanya telah sadar tengah “dibantai” oleh Asep, Ujang, Afung dan Cecep.
Tubuh Anny yang dengan posisi merangkak nampak tengah
disodomi dari belakang oleh Asep yang memiliki badan yang jauh lebih besar
daripada Anny. Asep dengan sangat keras dan kasarnya mengocok-ngocok batang
kemaluannya didalam lobang anus Anny. Mula-mula Anny meraung-raung
ampun-ampunan karena kesakitan, namun teriakan-teriakannya tidak berlangsung
lama karena kemudian dimulut Anny telah tertanam batang kemaluan Ujang. Ujang
memposisikan dirinya didepan Anny, setelah berhasil menyumpalkan batang
kemaluannya didalam mulut Anny kemudian dengan tangan kirinya yang memegang
kepala Anny dia paksa kepala Anny untuk bergerak maju mundur.
Ujang dan Asep nampak sangat menikmati keadaan itu, mereka
mendesah-desah merasakan nikmatnya bagian-bagian tubuh Anny itu. Tak berapa
lama kemudian merekapun berejakulasi. Asep menyemburkan spermanya didalam
lubang anus Anny dan sejenak kemudian Ujang memuntahkan cairan spermanya
didalam mulut Anny. Nampak Anny megap-megap dibuatnya di saat harus menelan
cairan sperma Ujang yang cukup banyak.
Setelah itu kedua orang tadi menyingkir dan posisinya
digantikan oleh Cecep. Cecep ini baru berusia 23 tahun, namun perawakannya
besar dan tinggi, batang kemaluannya pun nampak telah mengacung membesar dan
siap menelan mangsa. Kini Cecep bersiap-siap menyetubuhi Anny, direntangkannya
tubuh Anny yang kepayahan itu dan langsung ditindihnya. “Oouugghhh…”, Anny
melengking disaat kemaluan Cecep yang besar itu melesak kedalam liang
vaginanya. Pemandangan ini sudah cukup untuk membangkitkan birahi Tomi diapun berjalan
meninggalkan ruangan pembantaian Anny itu dan kembali menghampiri Maya
pasangannya.
Tiba-tiba Maya terbangun dan membuka mata. Maya kaget
mendapati kedua tangannya terikat dan keadaan tubuhnya hanya tinggal celana
dalam. Dan lebih kaget lagi ketika dihadapannya melihat Tomi tertawa
terkekeh-kekeh menyaksikan dirinya yang tak berdaya.
“Rasain deh lu, makanya jadi cewek jangan sombong. Jadi
terpaksa elu gua kerjain deh?” Tomi berbicara.
Maya semakin takut karena dia tahu apa yang akan terjadi
pada dirinya, badannya mulai gemetar, mukanya memucat. Air matanya mulai
meleleh seiring dengan kata-kata ampunan yang keluar dari bibirnya.
“Pak Tomi… ampun pak… jangan sakiti aku…”, pintanya sambil
terisak-isak. Permohonannya ini nampaknya semakin membuat Tomi terangsang.
Satu persatu dilepaskannya baju dan celananya hingga
akhirnya telanjang bulat. Badan Tomi nampak gemuk dengan perut yang membuncit,
beberapa gambar tatto nampak menghiasi tubuhnya.
Kemaluannya nampak telah menegang keras, ukuran juga besar
dengan ujungnya yang telah basah. Maya semakin merintih-rintih ketakutan, dia
pejamkan matanya sambil terus menangis. Dia sadar akan diperkosa. Tomi kemudian
bergerak mendekati Maya dan meraih kepala Maya. Belum sempat berteriak, mulut
Maya tiba-tiba dijejali dengan batang kemaluannya yang sudah menegang dan
membuat gadis itu tersedak.
Maya berusaha terus menutup mulutnya namun setelah jempol
dan jari telunjuk Tomi menutup lobang hidung Maya, diapun membuka mulutnya
sebagai reaksi karena kekurangan oksigen. Langsung mendapat kesempatan itu
dihujamkannya batang kemaluannya kedalam mulut Maya. Dia tak bisa berbuat
apa-apa karena Tomi memegang kepala gadis itu. Rasa mual membuat Maya hampir
muntah dan berusaha melepaskan kemaluan Tomi di mulutnya. Tomi gerak-gerakkan
batang kemaluannya di mulut gadis itu, maju-mundur dan diputar-putar didalam
rongga mulut Maya. Selama sepuluh menit Tomi menjejali mulut gadis itu dengan
batang kemaluannya.
Puas dengan itu kemudian Tomi mengeluarkan kemaluannya dari
mulut gadis itu. Maya langsung mencoba berteriak tapi Tomi cepat-cepat membekap
mulutnya dan berkata, “Diem lu, jangan berteriak atau gue bunuh kamu?”, sambil
menempelkan pisau lipatnya. Maya terdiam karena takut ancaman itu. Dan hanya
bisa menangis sampai gadis itu kelelahan dan lemas. Setelah sejenak menikmati
wajah Maya, kini Tomi menurunkan celana dalam putih Maya dan melemparkannya ke
lantai, Mayapun hanya bisa pasrah tanpa perlawanan.
“Gile, memek elo bagus banget… waw indah sekali…?” bisik
Tomi kepada Maya.
Memang gadis seusia Maya memiliki kemaluan yang indah, masih
perawan, bulu-bulu vaginanya pun tipis dan halus-halus tumbuh rapi berjajar
disekitar lobang vaginanya dan kulit di sekitar vagina Maya tampak putih
bersih.
Kedua tangan Tomi kembali meremas-remas payudara gadis itu.
Maya menjerit-jerit ketika Tomi memijat-mijat puting susunya. Kembali Maya
berteriak lagi, kembali pula Tomi ancam “Lu bisa diem ngga…!?”.
“Sekarang, Lu harus nyobain kontol gue ini…pasti nikmat.?”
Tomi berkata.
“Kita jadikan malam ini sebagai malam pengantin kita,
hahaha…”, sambungnya.
“Jangaaan pak… oouuhh… jangaaan, …ampuunn pakk… ? Maya
memelas.
Tapi Tomi tak peduli dengan ucapan gadis itu.
Diapun jongkok didepan Maya, dia angkat pahanya dan
melebarkannya. Kepala Tomi menunduk memperhatikan kemaluannya Maya yang
ditumbuhi bulu-bulu tipis, tampak belahan kewanitaan Maya masih sempit sekali
dan berwarna kemerahan. Kepalanya bergerak dan mulutnya mulai menjilati
kemaluan gadis itu.
Mendapatkan perlakuan itu badan Maya langsung
menggeliat-geliat suaranya terengah-engah merasakan kemaluannya kegelian karena
dijilati, hanya suara erangan gadis itu saja yang terdengar, “Ehhmmhh… engghh…
ouuhhh… oohh”. Sementara mulut Tomi terus menjilati kemaluan Maya, tangannya
bergerak ke atas dan memijat-mijat payudara Maya serta mempermainkan putting
susu gadis itu.. Maya menggeliat antara sakit, geli dan takut.
Tiba-tiba Maya mengangkat pinggulnya dan mendesah lemah.
Rupanya Gadis itu telah orgasme. Dari vagina gadis itu keluar cairan. Ketika
melihat bibir vagina gadis itu telah basah, cepat-cepat Tomi mengarahkan
kontolnya yang sudah menegang dan mendekatkannya ke bibir vagina gadis itu.
Sambil memegang pinggul gadis itu, Tomi melesakkan batang kemaluannya. Casino Online
Dan…”Aahhh… sssakittt… oouughhh… a.. ammpunn… pak..
oouhhh…”, Maya merintih tajam tubuhnya menegang kaku menahan rasa sakit
dipangkal pahanya.
Walaupun dengan susah payah akhirnya Tomi berhasil
menanamkan batang kemaluannya masuk amblas ke dalam lubang kemaluan Maya yang
masih sangat sempit itu. Maya menjerit kesakitan, badannya meregang kesakitan,
saat merasakan penis Tomi merobek selaput daranya. Sejenak Tomi merasakan
kenikmatan hangatnya lobang kemaluan dan merasakan denyut-denyut dinding
kemaluan Maya serasa memijat-mijat batang kemaluannya.
Akhirnya Tomi pun mulai mengerakkan kemaluannya maju mundur.
Tangannya memegang pundak gadis itu sedang mulutnya menciumi bibir dan pipi
Gadis itu. Maya mendesah-desah dan mengerang-erang membuat Tomi semakin
bergairah dan mempercepat gerakan memaju-mundurkan kemaluannya itu. “Oohh…
oouufffh… ooouuh… aahh”, Maya mengerang-ngerang. Tubuh keduanya telah dibanjiri
oleh peluh seolah-olah mereka sedang mandi.
Puas dengan posisi itu kini Tomi mencabut kemaluannya dan
membalikkan tubuh Maya dan memposisikan tubuh telanjang gadis itu seperti dogy
style. Dari arah belakang kembali Tomi menghujamkan kontolnya yang kini ke
dalam liang dubur gadis itu.
“Aaakhhh…!!!”, Maya kembali memekik kesakitan, badannya
kembali mengejang keras menahan sakit yang teramat sangat ketika liang anusnya
dibobol oleh kemaluan Tomi.
Setelah tertanam, Tomi kembali memompa dengan gerakan yang
semakin cepat. Kedua tangan Tomi yang besar semakin kasar meremas-remas susu
gadis itu. Maya semakin mengerang-ngerang kesakitan. Tapi Tomi tak peduli.
Terus saja Tomi maju mundurkan pinggulnya dengan cepat. Sadar dirinya akan
mencapai klimaks, Tomi mencabut batang kemaluannya dari lobang dubur Maya.
Setelah itu dihempaskannya tubuh Maya hingga kembali terlentang. Kembali Tomi
menancapkan batang kemaluannya didalam liang vagina Maya yang telah dibasahi
oleh cairan kewanitaannya yang bercampur darah perawannya.
Bless…batang kemaluan Tomi menghujam masuk tanpa kesulitan,
kembali digenjotnya tubuh Maya dengan cepat dan kasar, sampai-sampai dada Tomi
menghantam-hantam wajah Maya yang meringis-ringis kesakitan.
Kini Tomi menggoyang tubuh Maya dengan hebat hingga tubuh
Maya terbanting-banting disodok oleh Tomi. Sampai akhirnya saat yang
ditunggu-tunggu oleh Tomi, kini tubuh Tomi mengejang, wajahnya menyeringai
menengadah keatas, otot-ototnya mengeras dan akhirnya dia menyemprotkan
spermanya di vagina gadis itu, Croottt… crrottt… crrottt… jumlahnya banyak
sekali.
“Oogghhh… ahh…”, Tomi memekik puas sambil terus
menyemprotkan spermanya memenuhi rongga vagina Maya sambil kedua tangannya
mencengkram erat pinggul Maya.
Mayapun tiba-tiba mendesah panjang… “ooouuuuhhgggg…”, sambil
menerima tumpahan sperma Tomi yang melimpah ruah itu hingga meluber keluar dari
sisi-sisi rongga kemaluannya badannya pun mengejang dan bergetar, sepertinya
diapun mengalami ejakulasi sesuatu yang baru dialaminya seumur hidup.
Beberapa detik kemudian setelah sama-sama mengalami orgasme
tubuh kedua insan itupun melemas, tubuh Tomi jatuh menindih tubuh Maya. Kini
hanya suara nafas kedua insan itu yang saling memburu menghiasi akhir dari
pergumulan itu. Setelah diam selama 15 menit, Tomi kemudian bangkit dari atas
tubuh Maya serta melepaskan kontolnya, “Ooohhh…”, Maya mendesah panjang disaat
Tomi mencabut batang kemaluannya yang beberapa menit lamanya mengisi rongga
kemaluannya.
“Sayang… gimana rasanya ? enak kan ?”, tanya Tomi kepada
Maya.
Mayapun diam seribu bahasa dan memalingkan wajahnya dari
pandangan Tomi.
“Ayo sini sayang ada lagi tugas buat kamu…”, ujar Tomi serta
meraih dan mengangkat kepala gadis itu untuk kemudian memaksa Maya menjilati
batang kemaluan Tomi yang masih basah oleh sperma dan darah.
Anehnya Maya hanya pasrah dan menuruti saja perintah Tomi
tadi secara perlahan-lahan diraihnya batang kemaluan Tomi yang kembali menegang
itu dan kemudian dijilat-jilat serta dikulumnya batang kemaluan Tomi bak makan
permen sampai bersih. Togel Online
Setelah selesai dan merasa puas Tomi bangkit dan membiarkan
tubuh Maya yang telanjang itu terjatuh lemas. Tomi bergerak mendekati Maya yang
masih lemah dan membisikkan kata-kata mesra di telinganya
” Kamu hebat sayang… aku cinta sama kamu”.
Karena dilihat Maya terkulai lemas dan sepertinya tertidur
karena kecapaian, maka Tomi memutuskan untuk meninggalkannya dulu. Tomi ingin
melihat kegiatan di ruangan lain dimana tadi terjadi pembantaian itu.
Sesampainya diruangan yang ditujunya mata Tomi terbelalak
ketika melihat pemandangan yang ada diruangan itu. Teman-temannya nampak tidur
tiduran sambil melepas lelah setelah membantai Anny yang tubuh telanjang Anny
nampak tergeletak dengan posisi telentang dilantai, kedua kakinya mengangkang
lebar dengan lutut tertekuk. Setelah diamati dari dekat oleh Tomi ternyata
kondisi
Anny sangat mengenaskan dia telah diperkosa secara beramai ramai oleh
teman-temannya, mulutnya dipenuhi oleh cairan sperma yang mengental sampai
meluber disekitar mulut dan pipinya. Rupanya teman-temannya Tomi, Anny dipaksa
melakukan oral sex dan mereka telah menumpahkan spermanya didalam mulut Anny.
Matanya nampak sayu serta nafasnya terdengar pelan
terengah-engah. Kuturunkan tatapan mataku keseputar payudaranya yang berukuran
tidak begitu besar, disitu terdapat banyak bekas-bekas gigitan dan salah satu
putingnya nampak berdarah, disitu juga terdapat tumpahan sperma yang telah
mengering. Dan akhirnya kutatap kemaluan gadis itu, kondisinya rusak parah,
kemaluannya sudah memerah dan membengkak, banyak ceceran darah dan sperma
didaerah itu. Tomi menggeleng-gelangkan kepalanya melihat kondisi Anny.
Tiba-tiba Asep bangkit dia menyalakan rokoknya dan kemudian
menyelipkannya dibibir kemaluan Anny.
Tomi dan Asep pun tertawa terbahak-bahak, “Kasihan dia sudah
bekerja keras memuasin kita-kita orang ini, aku kasih dia rokoklah”, ujar Asep.
“Eh sebentar gwe mau kencing dulu”, ujar Asep berjalan
meninggalkan ruangan pembantaian Anny sambil mengakhiri tawanya.
Diruangan itu pula Tomi bergerak kearah tumpukan pakaian
Anny yang berserakan dilantai, dia rupanya tertarik dengan tas punggung Anny.
Dengan rasa penasaran dia buka-buka isi tas Anny, membaca buku hariannya,
membuka-buka dompet Anny, memerika ponsel milik Anny, kurang lebih 5 menit
lamanya dia buka-buka itu semua.
Sedang asyik-asyiknya dia membuka-buka buku Anny, tiba-tiba
dia dikejutkan dengan teriakan diruangan samping. Serta merta dia berlari
menuju kearah situ.
Kembali mata Tomi terbelalak serta menggeleng-gelengkan
kepalanya tatkala melihat Asep ternyata tengah asyik menyetubuhi Maya.
“Sss… sorry.. b.. boss.. gwe kagak tahan… lihat cewek cantik
ini…”, ujar Asep sambil terus memompakan kemaluannya didalam kemaluan Maya.
“Oouuhhh… aaahhh… jj… jangann… kasar… kassarr… oohh… oohh…”,
Maya kembali merintih-rintih sambil tubuhnya terhempas-hempas sebagai akibat
sodokan-sodokan keras Asep.
“diem… luh… rasain… aja.. kontol gue… inii… aakkhh… akhh..
fuck ! ohh… fuck…!!”, ujar Asep sambil terus menggenjot tubuh Maya.
“Akhh… oouhhh… oh… a.. ampunn… oohh…”, Maya merintih-rintih
dengan tubuh yang terhempas-hempas wajahnya meringis menahan rasa ngilu
diselangkangannya.
Sepuluh menit lamanya tubuh Maya disetubuhi oleh Asep,
hingga akhirnya Asep memuntahkan spermanya di lubang kemaluan Maya.
Asep terlihat sangat puas sekali dan diapun kemudian
menjatuhkan dirinya disisi Maya yang kembali tubuhnya melemas. Waktu sudah
menunjukkan pukul 12 malam saat mereka tersadar akan waktu yang semakin mepet,
tidak terasa sekian lamanya mereka mengerjain kedua gadis itu serasa waktu
berlalu cepat.
Tiba-tiba birahi Tomi bangkit kembali, didekatinya kembali
tubuh Maya yang tertidur kerena kecapaian itu dan dibangunkannya Maya dari
tidurnya.
“Hoeii bangunnn…”, bentak Tomi kepada Maya.
“Oohhh…”, Mayapun terbangun.
“Sayangku… layanian aku lagi ya…”, bisik Tomi dengan
tersenyum.
“Pedangku udah bangkit lagi nih…gara-gara kamu sih yang
menggairahkan sekali…”, lanjutnya.
Mimik wajah Mayapun berubah menjadi cemas, matanya mulai
berkaca-kaca.
“Pak.. Tomi… Maya udah engga kuat pak… rasanya sakittt…
sekali… jangann… pak.. tolong…”, ujar Maya dengan suara yang lirih.
“Peduli setan “, balas Tomi seraya memposisikan dirinya
diatas tubuh Maya.
“ooohhh… oohh…”, Maya mendesah panjang tatkala Tomi
menanamkan kembali kemaluannya didalam lobang kemaluannya. Kembali tubuh Maya
digenjot, disetubuhi secara kasar oleh Tomi.<br>
Maya hanya bisa pasrah, air matanya berlinangan, tubuhnya
lemah hanya mengikuti irama gerakan dari Tomi yang tengah menyodok-nyodokkan
kemaluannya.
Setelah beberapa menit lamanya Tomi kembali berejakulasi
dilobang kemaluan Maya cairan hangatnya menyembur membasahi rahim wanita
tersebut.
Rasa puas nampak di raut wajah Tomi, “akhirnya aku berhasil
mendapatkanmu gadis cantik”.
“Gue mau tanya ke elu yang terakhir kalinya, mau engga elu
jadi istri gue hah ?”
Maya hanya diam membisu sambil menangis.
“Kalo elu engga mau, gue suruh temen-temen gue perkosa elu
sampai mati !”, ancam Tomi.
“Inget memek elu udah gue siram ama peju gue dan sebentar
lagi elu hamil”, ujar Tomi.
Kurang lebih setengah jam lamanya Tomi “merayu” Maya, kadang
terdengar bentakan-bentakan,
kadang Tomi menampar wajah Maya, kadang dengan
kata-kata halus, yang jelas Tomi terus meneror hati Maya.
Rupanya bujuk rayu dari Tomi tak membuahkan hasil sementara
waktu sudah menunjukkan pukul 2 dini hari.
Akhirnya Tomi mempersilahkan teman-temannya untuk
“mencicipi” tubuh Maya.
“Rasain tuh kontolnya temen-temen gue biar mampus elu, cewek
sombong !”, ujar Tomi dengan mencibir.
Tanpa membuang waktu lagi keempat teman Tomi mulai menjamah
tubuh Maya. Mereka mulai memperlakukan Maya seperti Anny, Mulai dengan Afung
yang langsung menyodomi Maya setelah itu vagina Maya kembali dihajar oleh
kemaluan milik Ujang, juga mulut Maya dipaksa mengulum batang kemaluannya Cecep
dan setelah berejakulasi menelan spermanya, terakhir ketika Maya telah
kepayahan Asep kembali menyetubuhi Maya. Kini keadaan Maya tidak jauh beda
dengan Anny, seluruh wajah badan dan kemaluannya yang telah membengkak penuh
dengan cairan sperma.
Kini waktu telah menunjukkan pukul 4 pagi, seluruh pemerkosa
tadi telah berpakaian lengkap dan rapi. Sebelum mereka pergi, mereka menggotong
tubuh Maya untuk disatukan dengan Anny. Kedua tubuh yang tak berdaya itu kini
tergolek lemah, keduanya diposisikan terlentang sejajar dengan kondisi tubuh
mereka yang telanjang bulat. Sebelum pergi Tomi mengecup kening Maya dan Asep
kembali menyelipkan sebatang rokok yang menyala dikemaluan Maya juga Anny.
Dengan diiringi tawa serta canda kelima pemerkosa itu pergi meninggalkan rumah
kosong tempat dimana tubuh Maya dan Anny tergolek pingsan.. Game Slot
BACA JUGA : SELINGKUH SUAMI ISTRI
BACA JUGA : SAAT DIRIKU TERSESAT DIRAYUAN ADIK SUAMIKU
BACA JUGA : SELINGKUH SUAMI ISTRI
BACA JUGA : SAAT DIRIKU TERSESAT DIRAYUAN ADIK SUAMIKU
SITUS RESMI : WWW.VIRGOTOTO.COM ( Tidak pakai spasi )
HP/WA : +855967440188
IG : VIRGOTOTO4D
FB : https://www.facebook.com/VIRGO4D
SITUS RESMI : WWW.VIRGOTOTO.COM ( Tidak pakai spasi )
HP/WA : +855967440188
IG : VIRGOTOTO4D
FB : https://www.facebook.com/VIRGO4D










Posting Komentar